Lewati navigasi

Tag Archives: riset

Di tengah kerumunan massa pendukungnya, Senator Barack Obama dari negara bagian Illionis, mengklaim telah memenangkan nominasi calon presiden dari Partai Demokrat, Selasa (3/6/2008) malam waktu setempat.

Dengan demikian, hal ini menjadi sebuah sejarah baru Amerika Serikat (AS). Barack Obama kini menjadi seorang calon presiden AS berkulit hitam. Ini sebuah langkah kuda yang jenial dari Obama.

Barack Obama
“Amerika, sekarang giliran kita,” seru Senator berusia 46 tahun ini. “Ini saatnya bagi kita. Waktu untuk merubah kebijakan (keliru) di masa lalu,” kata Obama yang pernah tinggal di Indonesia.

Obama menenangkan nominasi setelah pertarungan maraton selama 17 bulan dalam pemilihan calon presiden Partai Demokrat.

Menurut penghitungan kantor berita Associated Press, para kandidat baru bisa memastikan kemenangan di pemilihan awal bila kandidat memperoleh 2.118 suara delegasi. Dan, Obama sudah memperoleh 2.154 suara delegasi.

“Ini seperti sebuah permainan catur,” kata Mark Grebner, seorang konsultan politik dari Practical Political Consulting Inc.

“Posisi Obama sudah unggul sejak bulan lalu,” ujar Grebner. “Dan sejak saat itu persaingan itu jadi membosankan.”

Kini, Obama tinggal mengerahkan seluruh energinya melawan calon presiden dari Partai Republik, Senator Jhon McCain (71) dari Arizona.

Selamat, Barack Obama….(SN/SM)

Lihat juga:

Saat Elmaut Menolak Tawaran Draw Soeharto

Leonardo Da Vinci Pembuat Ilustrasi Catur Pertama

Berakhirnya Era Dominasi Catur Rusia

Karpov Bicara Keuntungan Bermain Catur

Bila Karl Marx Bermain Catur

Grand Master (GM) asal Ukraina, Vassily Ivanchuk, berhasil menghajar Juara Dunia GM Vishy Anand di babak final catur cepat XXI Magistral Ciudad de León.
Anand (kiri) - Ivanchuk (kanan)

Kedua pemain berhasil menang di dua partai final pertama, saat keduanya memegang buah hitam. Di partai ketiga, mereka bedua bermain draw. Dan, di partai terakhir, gerakan blunder yang dilakukan Anand memaksanya menyerah setelah langkah ke-16. Ini merupakan pertama kalinya Anand gagal menjuarai turnamen itu.

Turnamen catur cepat itu digelar di Edificio de la Junta de Castilla y León, di kota Leon, Spanyol. Dalam turnamen ini, terdapat empat pemain yang ikut serta.

Masing-masing pemenang di partai semi final tadi akan bertemu di final yang menggelar empat partai. Total para pemain menghabiskani waktu 20 menit untuk semua partai atau 10 detik bagi setiap langkah.

Final turnamen catur XXI Ciudad de León tersebut digelar hari Minggu, 1 Juni 2008, waktu setempat. Di partai final, Ivanchuk berhasil mengalahkan juara dunia Viswanathan Anand dengan skor 2,5-1,5.

Pada babak pertama Ivanchuk memperoleh keunggulan posisi setelah pembukaan, dengan menempatkan Raja di tempat aman. Ia kemudian mengambil insiatif penyerangan melalui bidak Ratu, dan beberapa langkah tak akurat dari Anand menempatkannya dalam sebuah posisi sulit.

Berikut pertandingan pertama. Anand memegang buah putih sementara Ivanchuk hitam.
Anand,V (2803) – Ivanchuk,V (2740)
1.e4 c5 2.Nf3 e6 3.d4 cxd4 4.Nxd4 Nc6 5.Nc3 Qc7 6.Be2 a6 7.0-0 Nf6 8.Be3 Be7 9.f4 d6 10.Qe1 0-0 11.Qg3 Nxd4 12.Bxd4 b5 13.a3 Bb7 14.Kh1 Rad8 15.Rae1 Rd7 16.Bd3 Re8 17.f5 e5 18.Be3 Kh8 19.Bg5 Nh5 20.Qh4 Bxg5 21.Qxg5 Nf6 22.Rf3 Qc5 23.Rg3 Rg8 24.Rh3 b4 25.axb4 Qxb4 26.Rb1 Rc7 27.Rh6 d5 28.exd5 Qb6 29.Na4 Qd6 30.Rh4 Bxd5 31.Nc3 Rb8 32.Qc1 e4 33.Bxe4 Nxe4 34.Nxe4 Qc6 35.Qe3 Qxc2 36.Rg1 f6 37.Qd4 Rd7

Anand (putih)-Ivanchuk (hitam)

Dalam sebuah posisi yang sulit Putih melakukan pengorbanan yang salah 38.Nxf6? gxf6 39.Qxf6+ Rg7 40.Rg4 Qxb2!: 0-1 bagi Ivanchuk.

Pada partai kedua, giliran Anand mendapat posisi yang bafus setelah pembukaan. Langkah ke-13.f4 terlihat terlalu beresiko, dan setelah beberapa langkah Anand mulai menunjukkan keunggulan, dan tak berapa lama kemudian ia memperoleh keunggulan material.

Berikut pertandingan kedua. Ivanchuk memegang buah putih sementara Anand buah hitam.
Ivanchuk,V (2740) – Anand,V (2803)
1.e4 c5 2.Nf3 d6 3.d4 cxd4 4.Nxd4 Nf6 5.Nc3 a6 6.Be3 e5 7.Nf3 Be7 8.Bc4 0-0 9.0-0 Qc7 10.Bb3 Be6 11.Qd2 Rc8 12.Ng5 Bc4 13.f4 Nbd7 14.fxe5 dxe5 15.Rf5 Bb4 16.Rd1 Rd8 17.Qe1 h6 18.Nf3 Be6 19.Qg3 Bxf5 20.exf5 Bc5 21.Bxc5 Nxc5 22.Re1 Nxb3 23.axb3 b5 24.h3 Rac8 25.Nxe5 Re8 26.b4 Qd6: 0-1 bagi kemenangan Anand. Skor sementara 1-1.

Pada partai ketiga, kedua pemain mengulangi variasi permainan di partai pertama, sampai Anand melakukan varian di langkah ke 17.Nd1. Setelah sebuah pertandingan tengah yang kompleks mereka melakukan sebuah gerakan gajah yang kompleks dan mengkahiri pertandingan dengan hasil draw.

Ivanchuk menyebut partai ketiga ini sebagai, “sebuah komedi kesalahan,” tapi ia juga menekankan kesalahan yang dilakukan kedua pemain membuat permainan jadi lebih kaya. Skor pun berubah menjadi 1,5-1,5.

Pada partai terakhir Anand sebagai juara dunia melakukan kesalahan manuver sehingga keunggulannya berubah menjadi posisi menjelang kekalahan.

Ivanchuk menyebut kesalahan Anand itu sama seperti kesalahan yang dilakukan saat Petrosian melawan Polugaevsky. Skor pun berubah menjadi 2,5-1,5 bagi Ivanchuk.

Berikut pertandingan keempat. Ivanchuk memegang buah putih sementara Anand buah hitam.
Ivanchuk,V (2740) – Anand,V (2803)
1.d4 Nf6 2.c4 e6 3.Nc3 Bb4 4.e3 0-0 5.Bd3 d5 6.Nf3 c5 7.0-0 dxc4 8.Bxc4 Nbd7 9.Qe2 cxd4 10.exd4 b6 11.d5 Nc5 12.Rd1 Qe8 13.Nb5 exd5 14.Nc7

Ivanchuk (putih) - Anand (hitam)

14…Qe4?? Gerakan aneh ini pernah terjadi saat pertandingan in Conquest,S (2490)-Zaichik,G (2510), di Tbilisi tahun 1988, saat Putih bermain 15.Nxd5 Qxe2 16.Nxf6+ gxf6 17.Bxe2 Ba6 18.Bxa6 Nxa6 dan berakhir dran setelah langkah ke-42. Ivanchuk melakukan sebuah penolakan: 15.Rd4 Qg6 16.Nh4: 1-0 buat Ivanchuk. (Klik di sini untuk Ulangi Seluruh Partai Final)

Dalam jumpa pers usai pertandingan, Ivanchuk berkomentar pertandingan kali ini memberi banyak variasi menarik. Sementara Anand mengaku ia tak bermain pada tingkat yang sama seperti Ivanchuk. Ini merupakan kegagalan Anand pertama memenangkan catur cepat dengan sistem gugur di Leon, Spanyol. (CB/SM)

Lihat juga:

Pilihan Jurnalis: Anand Pecatur Terbaik 2007

Magnus Carlsen: Sang Pembabat Super Grand Master

Juara Catur Kuba: Yuneisky Quesada

Bila Karl Marx Bermain Catur

Polgar: Catur Alat Pendidikan Yang Indah

****

“Catur adalah perang di atas papan. Tujuan utamanya menghancurkan pikiran lawan.” (Bobby Fischer)

perangPerang, menurut para peneliti di Swedia dan Australia, sama seperti catur. Tak mengherankan jika para peneliti menggunakan catur untuk meningkatkan kemampuan militer dalam perang sungguhan. Terlebih, militer tak selamanya bisa melihat apa yang dilakukan lawan.

Pada abad ke tujuh, sebuah permainan baru lahir di India. Beberapa bidak di permainan ini menggunakan istilah perdana menteri, gajah, perwira, prajurit, pasukan berkuda dan raja. Permainan ini semula disebut chaturanga. Sekarang permainan ini dikenal sebagai permainan catur dan sebuah permainan perang. Bila dulu seluruh variasi catur secara historis menunjukkan taktik pertempuran untuk memunculkan strategi baru, hingga sekarang pandangan itu belum berubah.

Tim peneliti di sekolah pertahanan nasional di Stockholm dan organisasi ilmu pengetahuan pertahanan Australia mempelajari catur lebih jauh untuk memahami bagaimana permainan ini memberi keuntungan dan kesuksesan di bidang militer. Di Swedia, para peneliti menggunakan pecatur sungguhan. Di Australia, para peneliti yang dibiayai oleh militer menganalisa ribuan pertandingan catur virtual.

Tanpa perlu mengucurkan darah, permainan catur berusaha diterapkan dalam teori perang modern. “Kemiripan permainan catur dengan situasi perang sungguhan memang memenuhi banyak aspek,” kata Jan Kuylenstierna, salah satu peneliti Swedia. “Catur melibatkan sebuah semangat perjuangan. Dan istilah-istilah dasar dalam pertempuran seperti menyerang, bergerak dan bertahan.”

Dengan mempelajari catur dan kalkulasi langkah abstrak untuk melakukan skak, para peneliti dapat memahami kekacauan situasi dalam peperangan dan mengidentifikasi faktor-faktor utama yang memenangkan peperangan. “Kekuatan penelitian ini adalah pada tingkat pendekatan abstrak,” kata Jason Scholz, ketua tim periset Australia.

Tim peneliti juga memperlajari standar permainan catur. Dengan memodifikasi variabel kunci, seperti jumlah gerakan dalam tiap putaran, atau pemain dapat melihat seluruh bidak lawan, mereka menyelidiki kaitan penting sebagai faktor utama menerjemahkan situasi pertempuran. Misalnya keunggulan jumlah bidak, keunggulan tempo permainan cepat dan penggunaan serangan tersembunyi.

“Semua menunjukkan fakta bahwa terdapat faktor utama dalam perang gerilya yang juga sama pentingnya. Orang-orang juga berdiskusi tentang kekuatan faktor kecepatan operasi, dan hal-hal sejenis,” kata Greg Calbert, seorang ahli matematika dalam tim Scholz. “Namun hingga kini masih terjadi perdebatan bagaimana menghitung tempo penyerangan. Apakah faktor serangan tersembunyi lebih penting ketimbang tempo penyerangan, ataukah tempo penyerangan lebih memiliki keunggulan numerik? Itulah yang ingin kami ketahui.”

catur sebagai pertempuranHarus diakui catur dapat memberi informasi banyak tentang teori dasar militer. Namun informasi ini baru memiliki dampak jika bisa menjelaskan bagaimana sebaiknya seorang komandan militer menghabiskan bujet. Apakah lebih baik ia membeli lebih banyak tank ketimbang mempercanggih alat mata-mata? Walau, faktanya, untuk memenangkan perang modern, bujet yang digunakan untuk membeli alat mata-mata jumlahnya semakin banyak.

Memang, terdapat satu perbedaan utama antara catur dan perang. Catur mengabaikan istilah militer soal “ketidakpastian informasi.” Tidak seperti komandan pertempuran yang kerap tak mendapat pasokan intelejen soal jumlah dan lokasi persenjataan lawan, seorang pemain catur dapat selalu melihat gerakan lawan sehingga dapat mencatat semua gerakan. Untuk itu Kuylenstierna dan timnya meminta para pecatur bertanding dengan sebuah tirai pemisah di antara papan mereka.

Dari simulasi ini, tim peneliti mendapat kesimpulan: memiliki lebih banyak “informasi persenjataan” lawan amat bernilai. Apalagi jika kedua belah pihak itu hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang lawan masing-masing. “Nilai kekuatan informasi memberi keunggulan dalam situasi yang tak pasti. Dalam situasi ini keunggulan variabel tempo penyerangan jadi lebih kecil,” ujar Kuylenstierna.

Tapi ketidakpastian merupakan persoalan utama dalam perang. Dari segi kepraktisan, meluncurkan sebuah serangan beruntun justru membawa kemungkinan menang lebih besar ketimbang terlebih dahulu mendapat informasi tentang lawan dan situasi pertempuran. Atau, memastikan anda memiliki keunggulan jumlah dari lawan. “Apakah temuan ini akan membawa pengaruh pada militer Swedia saya tidak bisa memastikan. Tapi mereka membiayai penelitian kami,” aku Kuylenstierna.

Sementara, tim peneliti Australia membuat sebuah perangkat lunak baru agar para pemain virtual dapat memainkan puluhan ribu pertandingan. “Kami telah menulis ulang secara ekstensif kode-kode catur, kami bekerja keras untuk itu,” tutur Calbert. Seperti juga variabel tempo penyerangan, perencanaan dan kekuatan militer, mereka juga melihat pentingnya faktor serangan tersembunyi, dan tingkat “jaringan” antara bidak-bidak.

Mereka juga menemukan dari sekian variabel penting itu, tempo penyerangan secara cepat memiliki kekuatan terpenting, khususnya jika diikuti kombinasi sebuah “perencanaan mendalam.” Perencanaan mendalam pada setiap gerakan/manuver, membuat tim peneliti berhasil membangun “pohon” kemungkinan sebagai jalan strategis untuk memenangkan pertempuran.

“Sebuah rencana mendalam yang dipadukan dengan kecepatan, memungkinkan pemain memenangkan pertandingan,” kata Calbert. Secara umum, perencanaan mendalam plus kecepatan penyerangan biasanya selalu sukses. Ini juga berlaku meskipun jika lawan lebih unggul dalam jumlah bidak/personil/persenjataan.
Lalu bagaimana pendapat para ahli? Pensiunan Wakil Kepala Staf Angkatan Udara Australia Peter Nicholson setuju kecepatan manuver merupakan sebuah kunci kesuksesan militer. “Hal itu sudah menjadi insting para pemimpin perang sejak dahulu kala,” katanya.

“Napoleon adalah pemimpin perang yang mempelopori pengunaan aspek kecepatan dalam peperangan antar negara. Pemimpin Mongolia juga melakukan hal serupa. Mereka menggunakan kekuatan kecil yang bergerak cepat seperti tentara berkuda untuk menggulingkan teori lama tentang keunggulan jumlah personil,” tambah Peter.

Sun Tzu the Art of War
Sun Tzu, penulis buku the Art of War, juga menulis: “Sebuah serangan harus dilakukan dengan kecepatan melebihi rata-rata.” Hal ini menurut Sun Tzu harus dilakukan pimpinan militer jika ingin menang perang.

Penyerangan ke Irak merupakan buah kebenaran pertama kesimpulan yang dibuat dari simulasi catur Jason Scholz dan timnya.

“Kami memperhatikan dengan perasaan bangga perdebatan antara Jenderal Tommy Franks, yang menginginkan penggunaan lebih banyak personil dan persenjataan, sementara Menteri Pertahanan AS Donald Rumsfeld lebih menuntut kecepatan tempo penyerangan yang dilakukan oleh unit-unit tempur kecil,” kata Scholtz.

Berdasar atas hasil simulasi catur, yang lebih menonjolkan kecepatan sebagai sebuah strategi yang lebih menentukan kemenangan, Scholz mengatakan nasehatnya telah sampai ke telinga Menteri Pertahanan AS.

“Pada akhirnya terjadi kompromi,” katanya. “Tapi kecepatan tempo penyerangan sangat memberi keuntungan untuk memberi kemenangan secara cepat di Irak.”

Meski demikian, upaya memenangkan sebuah pertempuran secepat mungkin tidak selalu menjadi strategi terbaik. Scholz menekankan, “Anda barangkali bisa memenangkan pertempuran dengan cepat. Tapi hati dan pikiran penduduk tidak mudah untuk dimenangkan. Dan inilah sumber utama kesulitan terus-menerus yang terjadi di Irak sekarang…” (Guardian/SM)

Lihat juga:

Catur, Strategi dan Taktik

Teka-Teki Cara Cepat Membunuh Lawan (3)

Berakhirnya Era Dominasi Catur Rusia

Kesalahan Membuat Manusia Jadi Lebih Baik…

Catur sebagai Permainan Strategi

****