Lewati navigasi

Tag Archives: Eropa

Akhir-akhir ini dia memang lebih banyak menelan kekalahan dari Vishy Anand. Terakhir Kramnik kalah dalam Kejuaraan Dunia Catur dengan selisih 2 poin,  akhir Oktober lalu. Namun, hingga saat ini, Vladimir Kramnik telah tiga kali memenangkan Kejuaraan Catur Dunia. Dan, sampai sekarang, namanya masih berada di lingkaran puncak pecatur elit dunia selama  satu dekade terakhir.

Guna menguak rahasia suksesnya, ChessBase baru saja meluncurkan DVD berjudul “Vladimir Kramnik: My Path to the Top.” Video itu berdurasi enam jam dan dituturkan  langsung oleh Kramnik.

Terlahir tahun 1975 di Tuapse, Laut Hitam, Vladimir Kramnik memulai debutnya di sekolah catur Botvinnik-Kasparov, Rusia. Saat usia 16 tahun, Kramnik sudah masuk Tim Olimpiade Catur Rusia dan mencetak angka 8,5 dari 9 poin maksimal. Hasil itu  merupakan nilai terbaik selama Olimpiade tersebut.

Pada tahun 2000, Kramnik berlaga melawan seorang legenda catur, Garry Kasparov. Nyatanya Kramnik berhasil menggulingkan Kasparov. Kemenangan itu membuatnya berhasil menyabet gelar juara dunia catur untuk kali pertama.

Gelar juara dunia juga berhasil dia raih lagi tahun 2004 setelah mengalahkan Peter Leko. Pada tahun 2006, Kramnik lagi-lagi menyabet juara setelah menyungkurkan juara dunia catur versi FIDE, Veselin Topalov. Kemenangan atas Topalov itu pula yang membuat Kramnik menjadi pecatur pertama yang berhasil menyatukan kembali gelar juara dunia catur.

Di DVD itu, Vladimir Kramnik kembali menengok ulang perjalanan karirnya. Sejak dia masih duduk sebagai siswa kelas rendah sampai ke Kejuaraan Catur Dunia tahun 2006. Dibumbui dengan humor, ia menuturkan perasaan hatinya saat ia menjadi bagian Tim Catur Rusia yang berhasil menyabet medali emas.

Di video itu pula Kramnik dengan jujur merasa seperti menjadi seorang Herkules. Terutama saat ia mengalahkan pelatih sekaligus guru caturnya, Garry Kasparov… (CB/SM)

Lihat juga:

Saat Elmaut Menolak Tawaran Draw Soeharto

Leonardo Da Vinci Pembuat Ilustrasi Catur Pertama

Manusia Catur

Karpov Bicara Keuntungan Bermain Catur


****

Pada tahun 1993, penelitian Profesor Stuart Margulies menemukan pengaruh  permainan catur dalam  peningkatan nilai membaca siswa.  Untuk itu, dua kelas telah dipilih secara acak di lima sekolah New York dan Los Angeles.

Para pelajar kelas 3 dan 6 di sekolah itu diberi petunjuk catur dan les  khusus membaca di sebuah kelas untuk setiap sekolah.  Awalnya, terbukti nilai pecatur muda hampir sama dengan nilai pelajar yang berlatih membaca secara khusus.  Namun, pada akhir tahun, terbukti mereka yang menerima les catur kemampuan membacanya jauh lebih tinggi dari nilai siswa yang mendapat les bahasa secara khusus.

Di Marina, California, sebuah eksperimen dengan menggunakan catur menunjukkan, setelah 20 hari berlatih, performa para siswa melonjak secara dramatis.

George L. Stephenson, Kepala Departemen Matematika di Marina JHS, melaporkan 55%  kenaikan nilai tes akademik siswa setelah mereka berlatih catur. Stres saat bermain catur, faktanya,  dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemandirian para siswa.

Laporan dari Sekolah
Menyadari pengenalan catur ke siswa dapat mengungkap bakat tersembunyi para siswa yang tak mampu dijangkau pendidikan tradisional, beberapa sekolah di pelosok negeri kini mulai memasukkan catur sebagai standar kurikulum.

Sejauh ini laporan dari siswa, guru, dan orang tua murid, menunjukkan catur tak hanya bermanfaat meningkatkan prestasi akademik untuk pemecahan masalah matematik dan membaca.

Tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri, kesabaran, menambah daya ingat, berpikir logis, berpikir kritis, pengamatan, analisis, kreativitas, konsistensi, daya tahan, kontrol diri, sikap sportif, menghormati orang lain dan kemandirian.

Amori menuturkan. menganalisa permainan catur dapat mengajar siswa sebuah seni pengambilan keputusan  dan membuat para siswa sadar akan konsekuensi sebuah aksi. Catur juga memperkuat kemampuan siswa berpikir tiga langkah ke depan.

Di New York, sebuah sekolah di daerah kota sekarang mulai memasukkan catur di kurikulum sekolah tingkat rendah. Apalagi mereka sadar biaya mempelajari permainan catur ini amat rendah, tidak seperti olahraga lainnya.

Catur hanya memerlukan meja-kursi, perangkat catur, dan ruangan kecil –tak perlu lapangan luas seperti sepak bola. Contohnya , sekolah Mott Hall, kini memasukkan catur ke dalam kurikulum. Seperti kurikulum matematika dan bahasa Inggris yang mulai diajarkan intensif di kelas empat.

Para guru di Roberto Clemente School di New York malah menyatakan permainan catur tak hanya meningkatkan nilai akademik siswa, namun juga kemampuan siswa bergaul secara sosial.

“Pengaruh-pengaruh itu sedang diteliti,” kata Joyce Brown, wakil pengawas departemen pendidikan khusus. “Tak hanya meningkatkan kemampuan membaca dan matematik, kemampuan mereka bersosialisasi  meningkat secara substansial pula. Penelitian kami menunjukkan anak-anak yang senang menyendiri kini kemampuan bergaulnya meningkat 60% setelah dia tertarik mempelajari catur.” (Bersambung)

Lihat juga:

Bukti Ilmiah Keuntungan Bermain Catur (1)

Magnus Carlsen, Sang Pembabat Super Grand Master

Catur, Strategi dan Taktik

****

Oleh: Viswanathan Anand )*

Juara dunia catur, GM Viswanathan AnandDari manakah asal-usul permainan catur? Bagi banyak pecatur tingkat tinggi, pertanyaan ini tak hanya persoalan sejarah –namun juga terkait erat dengan soal kepemilikan dan dominasi. Kita memang kerap kehilangan kesadaran universal tentang asal-usul permainan 64 petak hitam-putih ini, seperti halnya saat  kita bergerak untuk membuat perubahan di dunia.  Maka, tak mengherankan, sangat mudah bagi bangsa Rusia ketika mengklaim sejarah catur dimulai saat mereka mulai memainkannya.

Pada tahun 1991,  saat saya mengikuti turnamen internasional untuk kali pertama, di Reggio Emilia, Italia utara. Ketika itu seorang Grand Master (GM) Rusia mengatakan saya lebih  cocok menjadi pecatur di kedai kopi. Alasannya,  karena saya tak pernah menimba ilmu di sekolah catur Rusia. Pada masa itu pecatur Rusia memang tengah mendominasi catur dunia. Dengan arogansi khas anak muda –-saat itu saya berumur 21 tahun– saya pun membela diri, “Tetapi bukankah kami di India yang menemukan catur pertama kali? Lantas, kenapa jalan yang saya tempuh sekarang tak bisa membuat saya menjadi pecatur terbaik dunia?”

CaturSaya membutuhkan waktu 17 tahun untuk sampai ke jalan itu. Dan, sepanjang itu pula saya sudah terlibat ratusan percakapan tentang asal-usul catur –-baik dengan pemain, penggemar, petugas turnamen, supir taksi, tukang cukur dan banyak orang lainnya yang kebetulan duduk di sebelah saya dalam sebuah pesawat. Saya mendengar berbagai klaim tentang asal-usul catur. Klaim itu datang dari Rusia, China, Ukraina, negara Arab, Iran, Turki, Spanyol dan Yunani. Menurut saya, olahraga ini memang selalu diklaim setiap pecatur. Tetapi pertanyaan tentang asal-usul catur sebenarnya amat mudah dijawab: catur berasal dari India.

Klaim ini tidak berlandaskan pada faktor dominasi –meski sekolah di India kini menghasilkan banyak pemain berkualitas tingi, termasuk (ehem…!), pecatur nomer satu dunia. Beberapa referensi tertua tentang catur memang bisa ditemui dalam naskah kuno India. Dalam epik Ramayana (menurut beberapa sumber, kisah ini sudah dituturkan secara lisan antara 750-500 Sebelum Masehi) dituturkan, raja raksasa Rahwana menantang istrinya, Mandodari, dalam permainan catur. Berkat kecerdasannya, Mandodari berhasil mengalahkan suaminya. Nenek saya menuturkan kisah ini saat saya mulai bermain catur pada usia 6 tahun. Permainan catur juga terdapat dalam Asthastra (abad 3 SM), sebuah naskah politik tertua. Penulisnya, Chaknaya, mengambarkan catur sebagai sebuah permainan strategi perang, dengan nama chaturanga, serta dimainkan dalam papan segi empat yang terdiri dari 8 x 8 bidak. Barangkali permainan ini memang merupakan permainan perang virtual pertama dunia.

Saya percaya catur menyebar luas ke Barat dari India melalui wilayah yang sekarang disebut Afghanistan lalu ke Persia, pada era Kekaisaran Sassanid, –seorang raja India yang suka mengirim papan catur sebagai hadiah ke koleganya di Persia.  Di kerajaan Ctesiphon, permainan ini disebut chatrang. Penduduk Arab lalu mulai memainkannya (mereka menyebutnya shatrani) saat permainan ini tiba pada abad ke 6 Masehi. Permainan ini lalu menyebar ke Afrika. Mereka juga memperkenalkan permainan ini ke Eropa saat suku Moor melintas Selat Mediteran menuju Semenanjung Iberia. Permainan ini langsung populer di kaum Mooris, Spanyol. Permainan ini biasanya dimainkan di pinggir jalan –sebuah kebiasaan yang hingga sekarang bisa ditemui di seluruh sudut dunia.

Simbol Bishop/Patih dalam catur modernIberia mengalami perubahan drastis setelah abad 15, saat kekuatan Katolik yang dipimpin Ratu Isabella I  menyerbu –dan permainan catur juga berubah. Di atas papan, Ratu jadi buah terpenting. Uskup Katolik (bishop)/patih menggantikan simbol unta. Dan tempat bishop berada di sisi Raja dan Ratu. Aturan baku permainan catur modern pun ditetapkan Ratu Isabella. Pada masa itu pecatur Spanyol Luis RamIrz Lucena juga menulis buku pertama teori catur. Posisi Lucena sampai sekarang dikenal sebagai posisi benteng di sudut papan yang mengawal langkah akhir pion.

Ironisnya, Rusia justru merupakan negara terakhir di Dunia Lama yang mengenal permainan catur. Permainan itu masuk melalui rute perdagangan sungai Volga. Permainan ini mencapai puncak popularitasnya pada masa Peter Agung. Tapi perkenalan negara ini paling belakangan dengan catur tak menghentikan langkah Rusia untuk menjadi kekuatan super power dalam catur. Dominasi Rusia itu berlangsung terus sampai tahun 2000, saat seorang pecatur India akhirnya berhasil menyabet gelar juara dunia catur dan mengembalikan supremasi catur ke negara kelahiran catur itu sendiri.

Saya pikir puncak pencapaian karir saya memang mencerminkan perjalanan panjang sejarah catur. Saya mulai belajar catur di India, lalu ke Spanyol sehingga saya bisa mengikuti sirkuit turnamen Eropa, dan memenangkan gelar juara dunia pertama saya di Iran.  Sangat menyenangkan saat tempat tinggal anda dalam sejarah catur memiliki sesuatu yang khusus dalam sebuah potret besar permainan bernama catur ini.

)* Viswanathan Anand, 39 tahun, adalah Grand Master asal India yang sekarang menjadi juara dunia catur.

****

Lihat juga:

Pilihan Jurnalis: Anand Pecatur Terbaik 2007

Catur sebagai Peperangan

Saat Elmaut Menolak Tawaran Draw Soeharto

Asal-Usul Catur

Catur sebagai Permainan Strategi